Resensi Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
Kali ini Pozytive's akan memberikan sebuah pelajaran Bahasa Indonesai, khususnya membahas tentang meresensi novel. Dan novel yang akan diresensi kali ini adalah novel yang berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dengan pengarangnya yaitu Hamka. Berikut adalah resensinya.
Bagian-bagian resensi
1.
Identitas buku novel
Judul
buku : Tengggelamnya Kapal Van
Der Wijck
Pengarang
: Hamka
Penerbit
: Bulan Bintang
Tahun
terbit : 2006
Jumlah
halaman : x + 226
Harga buku : -
2.
Gambaran umum isi buku
Demikianlah
penghabisan kehidupan orang besar itu. Seorang diantara pembina yang menegakkan
batu pertama dari kemuliaan bangsanya; yang hidup didesak dan dilamuni oleh
cinta. Dan sampai matinya pun dalam penuh cinta. Tetapi sungguh pun dia
meninggal namun riwayat tanah air tidaklah akan sanggup menghilangkan jasadnya.
Karena
demikian nasib tiap-tiap orang yang bercita-cita tinggi; kesenangannya buat
orang lain. Buat dirinya sendiri tidak. Sesudah dia menutup mata, barulah orang
akan insaf siapa sebetulnya dia…
Kutipan
di atas adalah penggalan dari novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, banyak
bercerita tentang realita kehidupan manusia. Novel ini melukiskan suatu kisah
cinta murni diantara sepasang remaja, yang dilandasi keikhlasan dan kesucian
jiwa yang patut dijadikan tamsil ibarat. Jalan ceritanya dilatarbelakangi
peraturan-peraturan adat pusaka yang kokoh kuat, dalam suatu negeri yang
bersuku dan berlembaga, berkaum kerabat dan berninik-mamak.
3.
Kelebihan dan kekurangan buku
Dalam
novel tersebut kisah yang dituliskan oleh pengarang sangat memukau dan
menakjubkan karena kisah novel tersebut menggambarkan arti dari sebuah cinta
yang suci terhadap tanah kelahiran, hukum adat, sanak keluarga dan cinta kasih.
Namun untuk dapat lebih memahami isi dari novel ini diperlukan pengetahuan
bahasa dan adat setempat yang diceritakan karena kata-kata yang terangkai
menjadi suatu paragraf terdengar seperti syair dengan bahasa daerah setempat.
4.
Ciri kebahasaan buku
Dari
novel ini hampir tidak terdapat bahasa sains modern tetapi banyak menggunakan
bahasa yang komunikatif dengan gabungan bahasa setempat namun didalam novel ini
terdapat catatan kaki mengenai bahasa yang digunakan, dengan menjelaskan makna
dari setiap kata bahasa daerah khususnya bahasa daerah setempat.
5.
Manfaat buku
Buku
novel ini selain menghibur, juga menambah wawasan tentang hukum adat daerah
setempat dalam novel. Novel ini juga banyak berbicara tentang konflik tokoh
dengan pola hitma putih.
6.
Keunggulan buku
a) Organisasi
(kerangka buku)
Novel
ini disusun secara sistematis dengan kerangka mulai dari kisah awal hingga
akhir novel, realitas kehidupan secara garis besar seorang tokoh. Dengan bab
per bab yang ceritanya saling berhubungan satu sama lain.
b) Isi
(uraian cerita)
Isi
novel menceritakan secara terperinci asal-usul seorang tokoh dan dengan
menggunakan alur maju mundur.
c) Bahasa
Yang
digunakan dalam novel ini adalah bahasa yang komunikatif dengan percampuran
bahasa daerah setempat dalam novel yang memerlukan pemahaman bahasa daerah yang
baik.
d) Pewajahan
buku
Sampul
dengan isi dari novel sudah sesuai, sampul tersebut yang berwarnakan biru
lautan merupakan makna dari kehidupan yang mengalami suka dan duka bak ombak di
lautan, khususnya kehidupan yang dialami tokoh dalam novel ini yang berkaitan
dengan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.
Komentar