Gaya Desain Pra Modern - Victorian Style
I.
Judul
: Gaya Desain Victorian dalam Perkembangan Masa
Pra Modern
Muh. Malik Tamimi
Desain Komunikasi Visual
Fakultas Seni dan Desain
Universitas Negeri Makassar
II.
Abstrak
Victorian
style adalah gaya desain yang muncul
pada era pra modern, dan populer serta banyak digunakan pada dekorasi ruangan,
busana, poster dan lainnya. Gaya Victorian ini digunakan dengan menjelaskan
estetika dan tingkat seni yang tinggi pada masanya dan masih digunakan saat
ini. Dalam penulisan ini akan dibahas mengenai Victorian style dan penggunaan pada masanya dan kaitan dengan gaya desain
lain yang mempengaruhi gaya desain setiap karya, sebelum memasuki masa modern
desain dan seterusnya. Sehingga ada kaitan antara setiap masa dan gaya desain
yang menonjol pada masa tertentu dan mempengaruhi terciptanya gaya desain baru
yang berasal dari desain sebelumnya atau perubahan yang terjadi menuju gaya
desain yang modern, termasuk Victorian style
yang ada pada era pra modern.
Kata Kunci : Gaya
Victorian, Era Victorian, Pra Modern
Victorian
style is a style of design that emerged in the pre-modern era, and is popular
and widely used in decorating rooms, clothing, posters and more. This Victorian
style is used to explain aesthetics and a high level of art in its time and is
still used today. In this writing, we will discuss the Victorian style and its
use in its time and related to other design styles that influence the design style
of each work, before entering the modern era of design and so on. So that there
is a connection between each period and design style that stands out in a
certain period and influences the creation of a new design style that comes
from previous designs or changes that occur towards a modern design style,
including the Victorian style that existed in the pre-modern era.
Keywords:
Victorian Style, Victorian Era, Pre Modern
III.
Pendahuluan
A.
Latarbelakang
Penulisan
Manusia dalam perkembangannya
telah melakukan banyak perubahan yang berdampak pada perubahan-perubahan
perilaku, gaya berfikir dan penilaian pada semua hal, sehingga dalam
perkembangan manusia menuju peradaban yang seperti saat ini, ada banyak hal
yang telah dilakukan dan menjadi pijakan untuk melakukan perubahan demi
kehidupan yang lebih bernilai dan bermakna di mata manusia.
Perkembangan yang terjadi yaitu
dalam semua hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia seperti politik,
ekonomi, sosial, budaya, pengetahuan, dan seni. Dari banyak di bidang tersebut
bidang seni yang mengatur nilai dari suatu keindahan menurut pandangan mata dan
persepsi setiap orang juga berpengaruh besar pada bidang lain, sehingga dalam
perkembangannya dibagi dalam beberapa era yang berkaitan dengan gaya seni dan
desain yang diterapkan pada semua bidang di kehidupan. Mulai dari tata letak,
dekorasi ruangan, gaya desain poster untuk periklanan dan banyak lagi hal
lainnya.
Dalam perkembangan seni dari abad
ke abad memiliki ciri khas dan aliran seni dan desain yang berbeda atau
memiliki perubahan-perubahan yang menjadi titik awal dari desain baru yang
populer pada masa tertentu, sehingga setiap masa akan ada kekhususan dan arti
yang bukan sekedar gaya tetapi memiliki nilai dan estetika tertentu. Berawal
dari era pra modern dalam perkembangan seni dan desain yang populer pada era
tersebut adalah gaya Victorian style
yang digunakan pada banyak media seperti dekorasi ruangan, busana, poster,
kartu nama dan lainnya dengan ciri khas tertentu. Sehingga nantinya akan
dibahas mengenai Victorian style
dengan ciri dan apa saja kaitan antara gaya yang lain sehingga Victorian desain
tersebut menjadi suatu gaya dengan perbedaan dan kesamaan dengan gaya desain
lainnya, khususnya pada era pra moden.
B.
Tujuan
Penulisan
·
Mengetahui
ciri-ciri Victorian style
·
Mengetahui
perkembangan Victorian style dan gaya
desain lain yang termasuk dalam era pra modern
C.
Metode
Penulisan
Metode yang digunakan untuk
menulis pembahasan ini dengan menggunakan metode deskriptif atau menjelaskan
hal-hal yang berkaitan dengan topik yang dibahas, baik melalui data yang
diperoleh dari buku, artikel, jurnal dan lainnya secara online dan offline.
IV.
Studi
Pustaka
Gaya
arsitektur dan seni dekorasi Victorian dimulai pada tahun 1820-an dan berlanjut
di Inggris, Amerika, dan sebagian besar wilayah Eropa pada hingga tahun
1900-an. Gaya Victorian bukan merupakan ciptaan dari Ratu Victoria yang
dinobatkan pada tahun 1837, melainkan respon estetika dari suatu masyarakat
terhadap industrialisasi.
Ciri-ciri pada
Victorian style yaitu sebagai berikut.
·
Visualisasi
realistik baik pada desain berwarna maupun hitam putih.
·
Penuturan
visual yang ‘didaktik’ dan ‘naratif’, yaitu berusaha menjelaskan dengan
selengkap-lengkapnya dan sebanyak-banyaknya.
·
Banyaknya
ilustrasi karikatur dan satir, baik dalam majalah politik maupun dalam iklan
komersil pada poster-poster. Humor dan satir dianggap ‘selling point’ yang kuat
bagi produk-produk tertentu.
·
Visualisasi
dan pemakaian tipografi serta border atau hiasan pinggir secara penuh, tanpa
meninggalkan bidang kosong. Ada anggapan bahwa setiap bidang harus dikuasai
dengan cara diisi berbagai unsur grafis.
·
Pencampuran
berbagai jenis huruf, secara langsung dan berdesak. Tak ada kepekaan tentang
spasi dan ruang pada tipografi.
·
Seni
ornamen yang dipakai secara berlebihan.
Komposisi yang cenderung merata
dan simetris (statis)
Gaya desain Art and craft yang
lebih menekankan pada penuhnya detail ornamen dekoratif, dimana masing-masing
ornamen memiliki makna masing-masing, baik berupa figur aneh dan mistis, maupun
motif-motif alam (1) .
Gaya Art Nouveau merupakan bentuk
penolakan terhadap gaya Victorian dan juga anti gaya yang timbul karena
industri. Ornamen yang dihasilkan tidak serumit Art and Craft sehingga Art
Nouveau sering dianggap tidak mempunyai keahlian sebaik Art and Craft. Art
Nouveau lebih bersifat meliuk-liuk dan melayang-layang serta feminim dengan
penonjolan pada garis lengkung yang sensual. Aspek dekoratifnya berkesan datar
dan merupakan inovasi baru dalam sejarah desain (1) .
V.
Pembahasan
A.
Era
Victorian Style
Gaya Victoria bukan merupakan
gaya desain yang muncul karena konsep tertentu atau inovasi dari suatu
landasan. Gaya Victorian ini muncul karena kemajuan teknologi yang digunakan
untuk berkomunikasi secara grafis dan media cetak yang terjadi pada saat
perdagangan dan perindustrian mencapai puncaknya pada masa revolusi industri di
Inggris pada abad 18. Secara teknis, gaya Victorian ini merupakan turunan dari abad
pertengahan yang juga dipengaruhi oleh teknologi baru, tetapi masih dalam
konsep visual (2) .
Ciri
khas gaya Victorian dapat dilihat pada penggunaan tipografi jenis Bodoni dan Didot
yang di distorsi menjadi lebih tebal dan hitam, sehingga peniruan tersebut
disebut Fat Face yang menjadi ciri era Victorian. Gaya dekorasi Victorian yang
rumit muncul sebagai tanggapan terhadap pertumbuhan industrialisasi yang pesat.
Para seniman Victorian melihat ke masa lalu untuk mendapatkan inspirasi gaya
desain. Dengan menggunakan referensi karya seni abad pertengahan, mereka
melihat persamaan dengan seni dekorasi dengan arsitektur zaman Gothic dan
abad-abad sebelumnya yang disesuaikan dengan kondisi saat itu. Namun
unsur-unsur yang dipinjam dalam gaya Victorian benar-benar terlepas dari budaya
aslinya.
Gambar 1. Gaya Desain Interior,
Parlor of Emlen Physick Estate
Sumber: www.loc.gov (Carol M. Highsmith, 2006)
Sumber: www.loc.gov (Carol M. Highsmith, 2006)
Dan seperti dari gambar diatas yang
merupakan contoh interior dari sebuah rumah dengan gaya Victorian dengan ciri
gaya yang diadaptasi dari gaya abad pertengahan dengan kesan yang mewah dan
romantis yang merupaka kiasan dari ketertarikan pada unsur Cina dan India, yaitu jajahan Inggris yang dianggap eksotik
dan penuh pesona. Dengan ada banyak ornamen yang dibuat pada masa tersebut
sebagai simbol kemakmuran pada era Victorian
style.
Kemudian
untuk hal lain pada era Victorian yaitu dari segi dekorasi ruangan dan arsitektur
bangunan yang didirikan. Di dekorasi ruangan yang meliputi dinding,
langit-langit, furnitur, dan wallpaper dinding yang terdapat ciri khas pada era
Victorian. Selanjutnya untuk arsitektur bangunan pada era Victorian di daerah
Eropa, dan wilayah Amerika.
Gambar 2. Asitektur pada Gaya Victorian, St.
Pancras Railway Station
Sumber: en.wikipedia.org (Colin, 2012)
Sumber: en.wikipedia.org (Colin, 2012)
Bangunan
seperti gambar diatas juga merupakan ciri khas yang ada pada masa Victorian style dengan ciri yaitu bagian atas
bangunan dengan konsep puncak dan pada sudutnya terdapat puncak yang lebih
kecil yang juga merupakan ciri dari abad pertengahan yang kembali dipopulerkan
pada masa Victorian style atau dalam
artian kelanjutan dari gaya abad pertengahan (2) .
Gaya
Victorian ini tidak hanya pada dekorasi atau hiasan ruang dan arsitektur
bangunan saja, tetapi dengan perkembangan teknologi dan industri pada eranya,
sehigga dibuat banyak barang secara massal untuk digunakan dengan gaya
Victorian dan banyak juga diterapkan pada majalah, poster, sampul buku dan
iklan-iklan yang digunakan pada era tersebut. Dalam sejarahnya Victorian style
ini di berpengaruh pada masyarakat dan budaya yang ada di Eropa dan Amerika
yang meliputi bidang keagamaan, pendidikan, sastra dan seni, hiburan, ekonomi,
industri, teknologi, sains, teknik, jurnalistik dan lainnya yang banyak
mempengaruhi kelas-kelas sosial yang ada, tetapi ini merupakan hal yang
berpengaruh dalam perkembangan seni kedepannya.
Banyaknya
seni poster komersial yang terlihat di tempat-tempat umum menandai awal
pemikiran iklan modern, seperti penggunaan huruf display, seni karikatur,
dibuat pada lembaran kertas yang diproduksi massal dan banyak lagi yang
menandakan era Victorian tersebut.
Gambar 3. Poster
Iklan Gaya Victorian
Sumber: unknown. Boltonian Under vest, Advertisement, 1888
Sumber: unknown. Boltonian Under vest, Advertisement, 1888
Di
atas merupakan salah satu contoh poster iklan pakaian yang menggunakan style Victorian dengan penggunaan font
jenis display, gambar visual ilustrasi dengan menggunakan wanita yang bertubuh
subur, ornamen, border dan warna yang khas dari Victorian style.
Sedangkan
untuk bidang fashion atau busana, busana Victoria terdiri dari berbagai
mode dan tren dalam budaya Inggris yang muncul dan dikembangkan
di Britania Raya dan Kerajaan
Inggris di seluruh era Victorian, kira-kira dari tahun 1830-an sampai
dekade pertama tahun 1900-an. Periode ini melihat banyak perubahan dalam
mode, termasuk perubahan gaya, teknologi fashion dan metode
distribusi. Berbagai gerakan dalam arsitektur, sastra, dan seni
dekoratif dan visual serta perubahan persepsi
peran gender tradisional juga dipengaruhi mode.
Selama era
Victorian, tempat seorang wanita ada di rumah. Tidak seperti pada abad
sebelumnya ketika wanita dapat membantu suami dan saudara mereka dalam bisnis
keluarga, pada abad ke-19, peran gender menjadi lebih jelas dari
sebelumnya. Gaya berpakaian mereka mencerminkan gaya hidup mereka sehingga
busana yang digunakan itu seperti leher line Bertha, korset Boning,
sleeves dan silhouette (3) . Untuk menunjukkan
tingkat kelas sosial dan peran wanita yang berbeda dibandingkan dengan abad
sebelumnya.
Gambar 4.
Fashion Gaya Victorian, 1850s Dress (Wide Sleeves)
Sumber: en.wikipedia.org (Nicole.c.s.y93, 2016)
Sumber: en.wikipedia.org (Nicole.c.s.y93, 2016)
Dan
fashion yang berbeda dari tahun 1830 hingga 1900 baik untuk pria dan wanita
pada era Victoria. Bagi pria yang khusus digunakan era Victorian juga mirip
seperti pada abad pertengahan.
Dan dari gaya Victorian tersebut
juga ada beberapa hal menarik yang muncul seperti beberapa poin berikut.
· Terbitnya
majalah-majalah berita yang banyak berisi karikatur politik. Seni karikatur
atau satir politik sudah lama berkembang di Eropa, namun dalam bentuk majalah
yang tercetak, baru dimulai pada masa ini. Seni ini berkembang karena suasana
politik Inggris yang selalu panas dan penuh pertentangan. Seni karikatur
memberi ‘rasa terlibat’ pada masyarakat yang selalu merasa ikut ber-politik,
dengan cara humoristik dan satiristik.
· Seni
karikatur, satir dan humor grafis juga berkembang pada media komersial lain di
majalah maupun poster-poster.
· Ditermukannya
mesin Lithowarna atau Chromolithography yang memberikan kemung-kinan untuk
memperbanyak/menggandakan citra full-color yang realistik, walaupun dengan
kecepatan yang masih terbatas.
· Perkembangan
seni poster komersial yang banyak terlihat di tempat-tempat umum, menandai awal
pemikiran iklan modern.
· Semangat
‘Orientalisme’ dan ‘Eksotikisme’ dimana gambaran mengenai Cina, India dan
tempat atau benda eksotis timur jauh sering dipakai sebagai selling point.
· Diciptakannya
berbagai huruf jenis ‘Display’ yang penuh dekorasi.
· Dipraktikkannya
prinsip ‘Movable type’ pada produksi buku dan poster.
· Mulai
dipakainya ‘Metal Casting’ dalam proses cetak.
· Kertas
mulai dibuat secara massal.
Perlu
dicatat bahwa masa ini memang mencatat banyak penemuan teknologi cetak, tetapi
pikiran bahwa merancang adalah menghias masih sangat dominan (2) .
B.
Era
Art and Craft Movement
Art and craft movement ini adalah
gerakan yang bertujuan untuk menghidupkan kembali keterampilan tangan manusia
dalam seni dan kriya sebagai penolakan industri yang menggunakan mesin, kaitan
antara gaya desain Art and Craf Movement dengan Victorian karena gaya desain
tersebut juga merupakan gaya yang muncul pada era pra modern. Gaya ini muncul
sebagai akibat dari penolakan akan dominasi teknologi cetak yang mengakibatkan
segala sesuatu tampak masal dan terkesan murah. Art and craft dan Art nouveau
adalah dua gaya yang memiliki kemiripan, terutama bila dilihat dari sisi
ilustrasi yang mengisi media desain. Ilustrasi yang banyak digunakan adalah
flora atau garis-garis lengkung yang meliuk mengikuti irama flora dan bersifat
dekoratif (4) .
Gambar 5. Gaya
Art and Movement, Wallpaper “Trellis”
Sumber: en.wikipedia.org (William Morris, 1862)
Sumber: en.wikipedia.org (William Morris, 1862)
Seperti
gambar yang ada ini, merupakan gaya art and craft movement yang dibuat dengan
tangan sebagai bagian dari kerajinan yang menentang pada produk yang dihasilkan
industri yang tidak memiliki ke khasan tersendiri. Tahun 1888, John Ruskin dan
William Morris mendirikan bengkel Art & Craft sebagai pelopor munculnya
gaya Art and Craft Movement karena kebiasaan membuat ornamen yang berlebihan,
dan pola yang terulang pada arsitek dan meubel yang dibuat, dengan gaya baru
yang bernilai dengan suatu moral yang tinggi dan penerapan estetika pada proses
penciptaan benda-benda pakai seperti kursi, sofa, lemari dan banyak lagi.
Dengan
ciri-ciri seperti berikut ini untuk gaya Art and Craft Movement.
·
Walaupun
masih banyak memakai ornamen, tetapi ornamen dan unsur lain lebih menyatu secara
harmonis (bukan ornamen Victoria yang siap pakai).
·
Tipografinya
khas dan bukan type dari koleksi percetakan, melainkan ditulis atau disusun
khusus untuk menyatu dengan harmonis dalam seluruh rancangan.
·
Suatu
sikap total, yang menganggap seluruh permukaan kertas harus diolah secara utuh
dan harmonnis
·
Sensitivitas
terhadap warna, hitam putih dan gelap terang, serta keberanian memakai hitam
putih dalam bidang yang besar.
·
Penggunaan
gambar dan visualisasi yang tak perlu realistik, yang figur-figurnya lebih
merupakan stilasi atau ciptaan baru yang imajinatif.
·
Komposisi
yang masih rigid dan cenderung simetri.
·
Suatu
sense of priority yang tergambar dalam cara penempatan huruf dan visualisasi
lainnya.
·
Gairah
pada idiom masa lampau yang ditampilkan kembali secara ‘baru’ (pada masa itu).
Terlihat kesan revival dan ‘romantikisme sejarah’.
·
Belum
munculnya sikap desain yang selaras dengan perkembangan teknologi dan
modernisasi. Bahkan ada kesan bahwa gerakan ini ‘anti teknologi’ (2) .
Dan pada kenyataannya,
yang mampu menjangkau produk Art & Craft
Movement hanyalah para bangsawan
di Inggris saja. Gerakan Art & Craft ini menghasilkan produk-produk yang
seringkali disebut bergaya Victorian. Tetapi tetap dapat bertahan dengan ciri
khas art dan craftnya pada era pra modern dalam hal gaya desain. Sehingga kaitan antara Victorian
style dan Art and Craft Movement style tersebut adalah kedua style tersebut tetap menggunakan seperti
sulur atau tumbuhan pada ornamen atau dekorasi pada desainnya dan merupakan style yang muncul karena adanya
tentangan dengan Victorian sehigga ada sedikit perubahan dari style sebelumnya.
C.
Art
Nouveau
Dan setelah Art And Craft
Movement, muncul lagi Art Nouveau yang merupakan gerakan besar dan menjadi
terkenal juga pada era pra modern serta lebih diterima oleh berbagai kalangan. Sama
dengan Art And Craft Movement yang menentang mutu dan penampilan dari hasil
yang diproduksi oleh mesin industri yang isinya hanya stereotype, selera rendah
dan tidak memperhatikan aspek fungsional. Akan tetapi sedikit berbeda dengan Art
and Craft Movement, para seniman dari Art Nouveau dengan semangat menyambut
modernisasi dengan realistis dan tidak mencoba mencari keindahan melalui style abad pertengahan (2) .
Dengan ciri-ciri seperti berikut
ini.
·
Telah
melepaskan diri dari kegandrungan pada ornamen yang masih terlihat kuat pada
gaya Arts and Crafts
·
Ornamen
gaya Art Nouveau lebih bebas, organik, dan menyatu utuh dengan tema. Ornamen
bukan lagi hanya penghias belaka, tetapi sudah menjadi bagian penting statemen.
·
Garis-garis
tipis dan bentuk geometrik murni dipakai sebagai ornamen.
·
Kegairahan
pada visualisasi secara stilasi atau deformasi dan distorsi yang imajinatif.
·
Penggunaan
berbagai jenis tipografi yang sangat individual (dirancang untuk kebutuhan
tertentu).
·
Kebebasan
komposisi yang menjadi lebih dinamis, lebih bebas dalam ruang, dan tidak perlu
simetri.
·
Kebebasan
ekspresi yang memberi peluang hasil visualisasi tidak harus apik dan rapi,
tetapi boleh berupa sapuan-sapuan yang spontan.
·
Sensitif
dalam pemakaian berbagai unsur visual seperti tekstur, warna, garis, ruang,
volume, dan efek-efek piktorial lainnya.
·
Komitmen
gerakan Arts and Crafts pada penciptaan benda pakai yang indah diteruskan oleh
seniman dan desainer Art Nouveau lebih menggambarkan keadaan masa itu, bukan
mengangkat kembali mitologi dan semangat historikisme.
·
Suatu
konsep piktorial yang lebih langsung dan terfokus tidak seperti poster Victoria
yang terlalu penuh dengan peristiwa, dan karya Arts and Crafts yang masih
ornamentik (2) .
Dari era
Art Nouveau ini berbeda di setiap Negara seperti di Perancis, Inggris/Skotlandia,
Jerman, Austria, Italia, dan Amerika yang sedikit memiliki ciri khas yang
berbeda. Berikut adalah contoh dari poster Art Nouveau dengan ciri khas dari
Perancis.
Gambar 6. Poster Gaya Art
Nouveau, Salon des Cent
Sumber: en.wikipedia.org, Eugène Grasset, 2007
Sumber: en.wikipedia.org, Eugène Grasset, 2007
Dengan
kaitan antara Victorian style dengan
Art Nouveau yaitu perkembangan gaya desain pada masa pra modern yang menjadi
latarbelakang munculnya Art Nouveau karena menentang Victorian style yang merupakan hasil produksi
industri yang kurang memperhatikan keindahan pada sebuah alat yang memiliki
nilai estetika dan fungsional tertentu. Dan Art and Craft yang muncul sebelum Art
Nouveau menjadi landasan juga untuk lebih berkembang menjadikan sesuatu tetap
pada nilai estetika dan selera tinggi dengan fungsional yang baik dengan tetap
menerima perkembangan teknologi industri.
VI.
Kesimpulan
Victorian style adalah gaya desain yang muncul berdasarkan akibat dari
perkembangan teknologi industri yang mempengaruhi konsep visual dari era pra
modern sehingga menimbulkan style
turunan dari abad pertengahan dengan konsep realis, ornamen sulur, warna yang
natural dan lainnya dan merupakan konsep yang berkaitan dengan Art and Craft
serta Art Nouveau secara langsung dan tidak langsung.
VII.
Referensi
1.
Perancangan Buku Panduan Pariwisata Kabupaten Sumenep. Yustijanto,
Andrew Giovanni, Wibowo and Aryanto, Hendro. 2013, Jurnal DKV Adiwarna,
pp. 1-13.
2. Sunarto,
Wargiono. Gaya Desain Tinjauan Sejarah. Jakarta :
Pascasarjana IKJ, 2013. pp. 33-55. ISBN 978-602-99174-6-8.
3. Anonim.
Wikipedia. Wikipedia.org. [Online] September 12, 2018.
https://en.wikipedia.org/wiki/Victorian_fashion.
4. Gaya
Desain pada Visualisasi Undangan Pernikahan di Surabaya. Damayanti,
Maria Nala, Sampurna, Benny and Lasiman. 2010, Nirmana, pp. 19-32.
Komentar