Berbicara dan Bernyanyi

Saat menulis ini, saya sedang mendengarkan musik dan ini adalah tulisan bebas yang ditulis tanpa kerangka atau pokok-pokok yang nantinya akan dibuatkan penjelasan. Pertama membuka notepad di komputer saya, judulnya langsung disuruh isi, jadi saya isi judulnya adalah berbicara dan bernyanyi. Di dalam tulisan ini nantinya akan ada banyak opini yang saya sampaikan dari diri saya sendiri, karena saya sendiri lebih suka menulis daripada bercerita secara langsung, yah juga karena skill berkomunikasi saya secara langsung tidak begitu baik dan perlu banyak belajar lagi, hehe. Semoga bisa lebih baik di hari kemudian.

Saya mulai dari berbicara, tentang komunikasi yang terjadi sesama manusia, menyampaikan pesan atau sekedar bertukar opini tentang apa saja pengetahuan yang telah dimilikinya dan berbagi kepada teman-teman lainnya. Entah kenapa setelah saya membaca sekilas tentang tips menguasai Bahasa Inggris tanpa grammar di komputer saya, file ebooknya sudah lama tersimpan di sana tetapi baru kali ini sempat membukanya dan ada keinginan untuk membaca. Dalam ebook tersebut disebutkan kalau Bahasa Inggris lebih mudah dikuasai dengan jalan kita memahami bahwa Bahasa Inggris yang kita pelajari seharusnya adalah Bahasa Inggris yang digunakan untuk komunikasi, karena dengan memfokuskan pada komunikasi yang akan kita lakukan dengan Bahasa Inggris. Dengan kata lain, kita berbahasa Inggris untuk komunikasi dan mempraktekkannya langsung, dan fokus pada komunikasi, apa yang ditanyakan, apa yang bahas dan bagaimana cara kita meresponnya. Yah intinya seperti itu, cara menjelaskan saya yang tidak begitu baik, hahaha. Dan berbicara adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menyampaikan pesan. Banyak cara berkomunikasi atau gaya bahasa dalam berbicara yang digunakan setiap orang yang berbeda-beda sesuai dengan kepribadian dan lingkungan yang mempengaruhinya. Dan saya sadar di lingkungan saya khususnya di kampus saya, ada banyak gaya bahasa yang saya pahami dan itu unik dengan mendengarnya kemudian menebak siapa yang berbicara dengan gaya berbicara tersebut dan siapa yang mirip berbicara seperti itu juga. Sampai saat ini saya sedang mencari jati diri dan begitu juga bahasa yang saya gunakan dalam berbicara, sadar kalau bahasa yang saya gunakan ini mungkin terlalu formal sehingga ikut-ikutan dengan gaya bahasa orang lain sepertinya bagus juga untuk saya, dari video di youtube, ada banyak gaya bahasa yang khas dan unik yang menjadikan mereka berbeda. Dan saya juga ikut-ikutan haha, dengan menggunakan sedikit selipan Bahasa Jawa atau logat Jawa yang jadi bagian dari budaya saya.

Saya sekarang sudah tidak fokus lagi dengan apa yang ingin saya sampaikan, hahaha. Tapi ada beberapa inti yang tadi terangkai di kepala yang masih bisa diingat. Semalam saya menelpon teman sekelas di kampus saya, begitu panjang karena saya pikir masih banyak paket telpon gratis yang sudah dari beberapa hari lalu saya dapat dengan menukar poin di aplikasi dengan paket telpon gratis. Tetapi inti yang ingin saya sampaikan pada tulisan ini dari lamanya pembicaraan tersebut, yaitu, saat menelpon itu teman saya menyanyi dengan suaranya dan itu dilakukannya dengan percaya diri. Dan saat ini saya juga sedang mendengarkan musik dan tau apa yang saya pikirkan?

Menyanyi saja bisa melepaskan beban dan juga mengekspresikan diri dengan melepaskan suara seperti apa yang ingin dinyanyikan. Lagu yang saya dengar kebanyakan merupakan lagu berbahasa Jepang karena itu saya dapatkan dari lagi pembuka dan penutup dari sebuah anime yang telah saya tonton sebelumnya. Saya berfikir saat menyanyi, orang-orang yang bernyanyi tersebut sedang menyampaikan pesan yang ingin disampaikannya melalui lirik lagu dan iringan musik yang sesuai dengan yang diinginkannya, dilain sisi saya juga berfikir mereka yang membuat lagu dan menyanyi adalah orang yang menjadikan suara dan lirik sebagai pekerjaan dan harus ada lagu yang dibuat untuk orang lain yang akan digunakan untuk mengiringi animasi, film, gambar dan banyak hal lain. Dan jujur lagu yang saya dengar saat ini dan berkesan dengan masa-masa kejayaannya adalah lagu-lagu dari Naruto Shippuden, ada banyak masa-masa emas di mana lagu pembuka dan penutupnya menjadi lagu nostalgia hingga saat episode Naruto Shippuden terakhir tersebut ditayangkan. Begitu sejuk mengingatnya dengan perjuangannya. Hahaha. Malah jadi cerita tentang Naruto, hahaha.

Ada banyak yang bisa dipikirkan dan bisa ditulis untuk kedepannya, begitu juga ada banyak yang bisa dibicarakan dan dinyanyikan kedepannya, tapi saya cenderung akan menulis dan hanya berbicara kepada teman-teman akrab yang bisa diajak bercanda dengan candaan saya yang kaku yang dipaksa-paksakan. Hahaha.
Saya juga ingin bisa banyak membaca agar bisa dapat kosakata baru yang digunakan dalam berbicara dan menulis.

Oh iya, saya juga heran dan kagum kepada orang yang mengatakan kalau dirinya lebih asyik belajar dengan mendengarkan musik, belajar atau membaca dengan mendengarkan musik, baik itu musik yang hanya instrumen saja atau dengan vokal dari seorang penyanyi. Karena bagi saya sendiri, saya hanya bisa membaca saja tanpa mendengarkan musik agar bisa fokus, yah kembali ke gaya masing-masing dalam belajar, setiap orang berbeda-beda yeh. Walaupun nyambungnya cuman sedikit atau tidak nyambung sama sekali, ditulisan ini, itu yang ingin saya sampaikan. Dan entah kapan akan menulis lagi, semoga ada bahan yang bisa ditulis dari banyaknya pikiran yang selalu ada dikepala ini. Alhamdulillah yah masih bisa berpikir dan mengingat apasaja begitu juga memikirkan hal-hal yang ada kaitannya dengan diri kita dan Sang Pencipta.

Semua memiliki semangat dan kesenangannya sendiri. Semoga bisa menjadi diri masing-masing dengan mensupport sesama.
Maaf yah jika kata-kata yang dituliskan ini sangat panjang dan berbelit-belit. Hehehe

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hortatory Exposition dan Contohnya

Gaya Desain Pra Modern - Victorian Style

The Dog And The Shadow, Fabel Legendaris Penuh Nasihat